KLX 150, WAH MAKIN BANYAK PILIHAN

Setelah lama ditunggu tunggu oleh bikers di Indonesia, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) akan segera meluncurkan KLX 150, varian yang mengambil basic dari KLX 140 pada pertengahan Mei 2009.

klx-dalamKLX 150 yang dipasarkan di Indonesia akan memiliki perbedaan dari segi penampilan dibandingkan produk asli motor ini diluar negeri. Untuk KLX 150 yang dipasarkan di Indonesia akan mengalami penambahan modifikasi di beberapa bagian yang cocok untuk kalangan muda yang energik. Perlengkapan standar jalan raya seperti lampu depan/belakang, spion, lampu rem dan lainnya juga akan ikut dipasang.

Tidak itu saja, desain knalpot undertrailnya yang pendek dan berbentuk segi lima, bukan membulat seperti desain knalpot pada umumnya, menambah kesan sporty petualang yang menjanjikan.

Dari segi konsep, saya melihat Model trail yang diusung oleh KLX 150 akan menarik minat bikers terutama kawula muda yang cinta petualangan. KLX 150 ini nantinya dapat menjadi alternatif kendaraan bagi konsumen, karena mengusung konsep motor trail yang saat ini populasinya masih sedikit di Indonesia.

Mesin 4-stroke, SOHC, 2-valve single yang di aplikasi di motor ini pun juga akan terkena sentuhan. Karena, mesin asli KLX 150 yang akan dipasarkan di Indonesia itu hanya memiliki kapasitas sebesar 144 cc. Jadi, mesin KLX 150 nanti akan sedikit di bore up untuk meningkatkan kapasitasnya.

SIAPA BERMINAT ?

Sumber: 

http://sheilawinston.wordpress.com/2009/04/20/klx-150-wah-makin-banyak-pilihan/

Review KLX 150s, its oke but…

riding position klx vixion

Saya memang belum menjajal light trail anyar Kawasaki ini. Soalnya, saat peluncuran Sabtu (16/5) pekan lalu, saya datang malam hari. Jatah test ride sudah lewat berjam-jam lalu. Namun melihat beberapa KLX 150S terparkir rapi di area test ride, saya langsung jajal numpak dan foto-foto. Di keremangan malam itu, hasrat saya untuk kembali memiliki sebuah motor trail meluap. Dulu saya saban hari kuliah menggunakan Yamaha DT 100 buatan 1979. Kini Kawasaki menawarkan kerinduan saya akan motor dua alam yang lebih modern.

Namun, malam itu saya mencatat beberapa poin penting yang sepertinya bakal memupus cinta lama akan trail jalan raya yang dipasarkan on the road Jakarta Rp 21,7 juta ini.

ban 16 inci

Pertama, lingkar roda depan dan belakang terlalu kecil – motor terlihat “mini” – dibanding tinggi badan saya yang 171 cm. Roda depan 19 inci, belakang 16 inci, terlihat terlalu pendek untuk motor trail. Kaki memang menapak sempurna di aspal, bahkan lutut sedikit tertekuk. Sebenarnya posisi ini aman bagi rider, karena kedua kaki sempurna menjejak tanah.
las kurang rapi (3)

Kalau untuk boncengan sepertinya wagu ya?

Kedua, terkait diameter ban belakang yang 16 inci itu, rasanya agak sulit untuk mengganti ke ukuran lebih besar (18 inci belakang dan 21 inci depan – seperti Suzuki TS 125). Sebab jarak antara ban dan swing arm sudah mepet. Saya tidak tahu apakah swing arm itu bisa juga diaplikasi pelek lebar 3,5 inci untuk ban aspal tapak lebar (supermoto style).

ban 16 inci (1)

Ketiga, panel indikator spidometer terlalu simple. Bahkan saking sederhananya, indikator bahan bakar tidak ada. Ini akan merepotkan sang rider. Apalagi kapasitas tangki KLX 150S hanya cukup untuk 5 liter bensin. Pengendara harus sering mengintip tangki untuk memastikan kondisi bensin. Solusi soal ini mungkin memasang fuel meter after market. Bisakah?

panel indikator minim

Keempat, las bodi kok terlihat kurang rapi. Terutama rangka depan tempat klakson dan braket cover tangki.

las kurang rapi (1)

las kurang rapi

Kelima, spion jadul amat. Kaya kue apem. Ataukah itu spion model raket tenis? Mungkin jika disubtitusi menggunakan spion produk AHM yang serba runcing itu akan lebih trendy.

spion raket

Bagaimana pendapat Anda?
Sumbr:

Kawasaki KLX 150S, It’s OK but…